Minggu, 29 Mei 2011

Tawa andin

Tawa Andin

Dia tak pernah bicara hanya senyum yang iya pancarkan. Setiap hari disekolah dia hanya duduk diam memperhatikan guru menerangkan dan menghilang ketika istirahat namun kembali setiap bel masuk berbunyi sebut saja andin. Suatu hari aku dan andin pulang naik angkutan umum yang sama. Rumah kami memang se arah namun kami tak pernah bicara. Suatu hari kami di pertemukan jalan bersama aku pun agak edikit canggung karena andin yang tak pernah bersuara. Meski begitu ia tetap tersenyum pada semua orang. Tak pernah sekali pun aku mendengar suaranya. aku memulai percakapan “ hy andin dimana rumah mu ? barang kali aku bisa mampir” kata ku pada andin. Namun tetap saja andin hanya menjawab dengan senyumannya. Aku peranh diceritakan teman ku yang dulu kelas x satu kelas dengan andin dia dulu bicara seperti anak-anak biasanya . namun setelah kejadian 1 bulan yang lalu andin jadi pendiam orang tua andin mengalami kecelakaan pesawat terbang dan meyebabkan orang tua andin meninggal. Dan sekarang andin tinggal bersama kakaknya yang sudah berkerja. Aku sangat ngiris mendengarnya dalam hati aku bertekad suatu hari aku pasti akan mengembalikan suara andin yang indah itu.

Di perapatan lampu merah andin dan aku berpisah “ andin aku kekanan ya kamu lurus kan?” kata ku. “ duluan ya andin.” Aku jalan tanpa memperhatikan lampu merah tiba-tiba lampu yang tadi merah menjadi hijau aku yang ingin menyebrang baru sampai setengah perjalanan. Sepeda motor yang melaju kencang kearah ku membuat kaki ku bergetar dan tak bisa bergerak jantung ku berdegup kencang aku sangat ketakutan. Aku memejamkan mata. Setelah beberapa menit. Aku heran kenapa sepeda motor tidak menabrakku ternyata setelah ku tengok lagi kea rah lampu merah. Lampu yang menyala yaitu bukan lurus kearah ku namun kearah kiri. Orang yang melihat ku tertawa aku sangat malu. Dan ku lihat andin tertawa sampai kelihatan giginya . ternyata dia memperhatikanku. Ya tuhan terima kasih masih telah menyelamatkan ku walaupun aku malu namun aku senang bisa membuat andin tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar